Pojok Bahasa: Terima Kasih atas Perhatiannya


Pada 6 Januari 2013, saya mengikuti acara Temu Alumni Unesa di gedung Gema Unesa, tepatnya di kampus Ketintang, Surabaya. Saya mendengar sang pembawa acara yang mengatakan, ”Terima kasih atas perhatiannya”.

Nah, tulisan yang sama tersebut mudah dijumpai dalam surat resmi. Misalnya, surat lamaran pekerjaan, surat resmi perusahaan, surat pribadi, dan surat resmi lainnya. Tulisan itu biasanya ada dalam kalimat penutup surat.  

Sekarang mari kita telaah lebih lanjut. Apabila mengirimkan surat, kita tentu memakai kata panggilan tertentu untuk menyapa orang yang disurati tersebut. Jika kita menyurati seorang laki-laki yang dihormati, kita tentu menyapanya dengan kata Bapak. Apabila mengirimkan surat kepada perempuan yang dihormati, kita akan menyebutnya dengan kata Ibu.

Dalam tulisan ”Terima kasih atas perhatiannya”, yang bermasalah adalah akhiran –nya. Akhirnya –nya tidak menunjuk pada orang kedua, yakni orang yang diajak bicara. Akhiran tersebut merujuk pada orang ketiga, yakni dia atau beliau.

Artinya, ”Terima kasih atas perhatiannya” bermakna ucapan terima kasih kepada orang ketiga. Padahal, yang dimaksud adalah orang kedua atau orang diajak berbicara.

Jadi, ucapan ”Terima kasih atas perhatiannya” tidak tepat dalam konteks yang ditujukan untuk orang kedua. Perbaikannya, kita bisa menulis: ”Terima kasih atas perhatian Bapak” atau ”Terima kasih atas perhatian Ibu”.

Sidoarjo, 8 Februari 2013

Referensi:

KBBI edisi IV (Pusat Bahasa Jakarta, 2008)

Pos Jaga Bahasa Indonesia (Gatot Susilo, 2000)

Inilah Bahasa Indonesia yang Benar (J.S. Badudu, 1984)

About Eko Prasetyo

Mari Beramal lewat Ilmu

Posted on Februari 8, 2013, in Bahasa. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar