Respons di Milis IGI

Ini adalah surat Mas Eko paling sadius di milis guru. Coba gimana, di buku itu ada endorsment saya. Kok bisa-bisanya nama saya gak disebut? Diskriminasi. Gak jadi mengucapkan selamat. Saya sakit hati. Titik.
Karenanya, saya berjanji akan berusaha maksimal untuk mengikuti jejak Mas Eko. Seperti nasib novel pertama saya yang awlnya saya terbitkan indie, kini tengah menunggu diterbitkan oleh penerbit mayor (konon antri terbit bisa antara 8-15 bulan). Meski, duitnya sudah habis.
Jadi, menerbitkan ibie itu tidak harus rendah diri. Ada seorang teman, menerbitkan indie. Dalam 3 bulan bisa menjual 3000 eks novel.  Ada juga Kika, Vika, dan Kikan yang menerbitkan indie kumcer Ber317an. Eh, suatu saat buku tiu dibaca seseorang yang kemudian membawanya pada editor Gramedia. Kemudian Ber317an diterbitkan Gramedia. Keren, kan. Barangkali dengan menerbitkan buku secara indi bisa juga disebut sebagai jalur promosi karya kita dengan tampilan lebih bagus dan lebih cepat. Tunggu bukti berikutnya ya….!

———————–

Re: [IGI] Penerbit Mayor Beli Rumah Kartu

DARI:
KEPADA:
Rabu, 8 Agustus 2012 10:11

Mantab bana. Saya pikir ini hanya akibat. Yg penting ikhtiar saja terus..!

Revolusi Putih: Mengganyang Kebodohan, Mencerdaskan Bangsa!!
———————–

Jeng Ratih berdebar debar menanti royalti di Rumah Kartu..

He he he Selamat Mas Eko..

Salam,
Joko W

Powered by Telkomsel BlackBerry®

Tinggalkan komentar