Pojok Bahasa: Contek atau Sontek?
Catatan Eko Prasetyo
editor Jawa Pos
”Kok Jawa Pos pake sontekan sih? Yang bener kan contekan.” Pesan pendek dengan nada protes tersebut dikirim oleh salah satu siswa SMA Negeri 5 Surabaya. Saya sungguh senang menerima SMS tersebut. Itu berarti sang siswa menunjukkan kepedulian terhadap bahasa Indonesia.
Memang masyarakat kita lebih mengenal kata ”contekan” daripada ”sontekan” yang merujuk pada kegiatan menjiplak. Lantas, mana yang tepat?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) terdapat penjelasan sebagai berikut.
1son·tek /sonték/ v, me·nyon·tek v menggocoh (dng sentuhan ringan); mencungkil (bola dsb) dng ujung kaki: untunglah penjaga gawang itu dapat – bola sehingga selamat;
son·tek·an n hasil menyontek
2son·tek /sonték/ v, me·nyon·tek v mengutip (tulisan dsb) sebagaimana aslinya; menjiplak: krn malas belajar, setiap ujian ia selalu –;
son·tek·an n hasil menyontek; bahan (tulisan) yg dicontek
Berdasar penjelasan di atas, kata sontek memiliki dua makna. Yang pertama terkait dengan olahraga sepak bola dan kedua merujuk pada tindakan menjiplak.
Kepada siswa tadi, saya menjawab bahwa yang tepat
adalah sontek. Namun, dia masih bersikukuh pada pendapatnya bahwa yang benar menurut dia adalah contek, bukan sontek.
”Kamu biasa menulis kata menyontek atau mencontek?” tanya saya. Dia menjawab pendek: menyontek. Saya jelaskan kembali bahwa dalam bahasa Indonesia kata dasar dengan fonem awal ”s” akan lebur jika bertemu awalan –meN. Contohnya, sontek –> menyontek. Sedangkan lema dengan fonem awal ”c” tidak mengalami perubahan apabila bertemu awalan –meN. Misalnya: contoh –> mencontoh.
Graha Pena, 12 Juli 2012
https://mustprast.wordpress.com
Posted on Juli 11, 2012, in Bahasa. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0