Karena Ukhuwah Begitu Indah

Penulis mampu merekam, menghayati, dan memaknai peristiwa yang sederhana dengan apik sehingga penuh hikmah. Tulisan dalam buku ini menggambarkan kerendahhatian, kesederhanaan, dan perjuangan yang tak kenal lelah. Gabungan antara kerja keras dan keikhlasan menerima segalanya sebagai sesuatu yang telah digariskan Sang Pencipta. Mengajarkan kepada kita untuk menjadi golongan yang pandai bersyukur. Buku yang menarik, ringan, dan bermanfaat. Banyak pelajaran hidup yang bisa dipetik.

(Prof. Dr. Lutfiyah Nurlaela, M.Pd, guru besar Universitas Negeri Surabaya)

 Buku yang indah tentang ukhuwah, sederhana tapi menyentuh. Semoga banyak yang tercerahkan setelah membaca halaman demi halaman buku ini sehingga akan semakin banyak lagi ukhuwah yang terjalin.

(Ria Fariana, penulis Cewek Smart, aktivis Forum Lingkar Pena)

Buku ini berkarakter karena kaya akan nilai-nilai spiritualitas. Ukhuwah adalah nikmat. Saling menopang dan memecahkan problematika hidup bersama adalah nikmat. Buku yang mencerahkan. Teringat pesan Rasulullah SAW, ”Cukuplah kemuliaan ukhuwah dan jamaah bahwa para nabi dan syuhada iri kepada mereka yang saling mencintai bukan didasari hubungan kekerabatan, tapi semata-mata karena iman dan cinta kepada Allah.” Semoga buku ini mampu menjadi sarana hidayah-Nya bagi mereka yang masih tersesat di jalan-Nya. Amin.

(Yusuf Mansur, Waka SMPIT Nurul Hidayah Solo, Jawa Tengah)

Detail kehidupan memang tidak hadir tanpa arti. Penulis mengolah rasa itu dan merangkumnya dalam buku ini. Insya Allah, bermanfaat dan menggugah.

(Erna Puspita Dewi, Universitas Negeri Malang)

Seperti bermain lompat tali. Kisah-kisah dalam buku ini membuat perasaan saya sesekali melompat dalam semangat dan sesekali kembali dalam perenungan sunyi. Sederhana dan mencerahkan.

(Tsabit Nur Pramita, penulis dan editor)

Membaca buku ini mengingatkan saya akan hal-hal kecil di sekitar saya. Hal-hal kecil yang juga sumber ilmu dari Allah, yang kadang tidak kita sadari bisa memperbaik perilaku kehidupan kita. Mengasah kita untuk lebih peka terhadap lingkungan dan mengajari kita sikap legawa maupun ikhlas ketika ada orang yang memberi masukan.

(Frido Sri Adawina, praktisi media)

Tinggalkan komentar