Pojok Bahasa: Pembantu Rektor I


Catatan Must Prast

editor Jawa Pos

Pada 26 Oktober lalu, saya janjian bertemu dengan pengamat media dan pakar komunikasi Sirikit Syah di Pascasarjana Unesa. Kami ngopi di kantin kampus tersebut. Direktur Sirikit School of Writing itu dengan nada sedikit guyon bilang, ”Ketemuan di Pascasarjana supaya Anda barangkali tertarik untuk kuliah lagi.”

”Insya Allah, Bu,” jawab saya pendek sambil menitipkan dua buku Rumah Kartu untuk dua pejabat Unesa, yakni Prof Dr Kisyani Laksono dan Prof Dr Luthfiyah Nurlaela.

Ketiganya sudah seperti ibu saya sendiri. Terutama Prof Kisyani. Yang bersangkutan saat ini menjabat sebagai pembantu rektor I Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Terkait dengan jabatan tersebut, saya pernah membahasnya dalam sebuah seminar kebahasaan di Jawa Tengah beberapa waktu silam. Saya menyoroti penulisan HUT Bhayangkara (1 Juli) dan HUT RI (17 Agustus) dalam spanduk-spanduk pada setiap perayaannya.

Kebanyakan tertulis seperti ini: Selamat HUT RI Ke-67. Sebagaimana diketahui, penulisan tersebut tidak tepat. Sebab, jika tertulis HUT RI Ke-67, itu berarti ada RI Ke-40, Ke-41, dan seterusnya.

Salah seorang peserta mahasiswa dari Universitas Diponegoro (Undip) lantas bertanya, ”Bagaimana dengan jabatan pembantu rektor I. Apakah kasusnya sama dengan yang Bapak jelaskan tentang HUT RI?”

Saya tidak lantas menyebut itu benar atau salah. Saya jelaskan terlebih dahulu bahwa pembaca mesti cermat dalam menelaah frasa ”pembantu rektor.”

Maksudnya, kita mesti melihat/membaca bahwa urutan tingkatnya mengikuti frasa pembantu rektor, bukan rektor. Dengan begitu, yang dijelaskan bukan jabatan rektor, melainkan pembantu rektor.

Contoh:

pembantu rektor I = pembantu rektor yang pertama

pembantu rektor II = pembantu rektor yang kedua

pembantu rektor III = pembantu rektor yang ketiga

Namun, rupanya, hal ini ternyata dianggap ”membingungkan” sebagian peserta/pembaca karena dinilai masih multitafsir. Kemudian saya menawarkan solusi terhadap masalah frasa jabatan pembantu rektor tersebut.

Yakni:

pembantu I rektor = pembantu pertama rektor

pembantu II rektor = pembantu kedua rektor

pembantu III rektor = pembantu ketiga rektor

Pada akhirnya, saya jelaskan bahwa sebenarnya sebutan jabatan pembantu rektor I, pembantu rektor II, dan pembantu rektor III masih berterima.

Sidoarjo, 17 November 2012

About Eko Prasetyo

Mari Beramal lewat Ilmu

Posted on November 16, 2012, in Bahasa. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar