NU-Muhammadiyah Akhirnya Kompak


Catatan Must Prast

kader Muhammadiyah

Alhamdulillah, bulan suci Ramadan segera tiba. Semoga ada kesempatan untuk kembali bersua dengan bulan penuh hikmah tersebut. Pada bulan ini, umat Islam di seluruh dunia akan melaksanakan ibadah shaum (puasa). Yakni, menahan lapar dan dahaga serta hal-hal yang membatalkan puasa mulai fajar hingga magrib tiba.

Menjelang datangnya bulan suci ini, masyarakat di berbagai daerah mulai melakukan persiapan. Misalnya, saling mengucapkan maaf kepada keluarga, kolega, dan tetangga. Ada pula yang berziarah ke makam orang tua atau sanak saudara.

Di Indonesia, indikasi datangnya bulan Ramadan ditandai dengan membanjirnya sinetron atau FTV religi, iklan sarung dan sirup, serta tayangan sahur yang penuh dengan pelawak gemulai. Masya Allah. Tontonan TV di tanah air masih saja kurang edukatif meskipun memasuki bulan penuh ampunan ini.

Namun, ada hal lain yang bisa membuat kaum muslim di Indonesia galau. Yakni, kemungkinan berbedanya penentuan 1 Ramadan atau dimulainya ibadah shaum. Bahkan, tak jarang perayaan Idul Fitri bisa berbeda.

Di keluarga saya, perbedaan itu pun tak bisa dihindari. Karena simpatisan Muhammadiyah, saya mengikuti kebijakan berdasar Muhammadiyah. Sementara keluarga saya, termasuk nyonya, mengikuti anjuran pemerintah.

Alhamdulillah, tadi sore saya mendapat kabar gembira. Hal tersebut terkait dengan permulaan bulan suci ini. Ternyata, PP Nahdlatul Ulama dan PP Muhammadiyah sepakat bahwa bulan puasa tahun ini jatuh pada 1 Ramadan.

Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadan. Mohon maaf lahir batin.

Kota Delta, 7 Juli 2013

About Eko Prasetyo

Mari Beramal lewat Ilmu

Posted on Juli 7, 2013, in Catatan Harian. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan komentar